Monday, April 28, 2014

CINTA PRODUK DALAM NEGRI SEBAGAI WUJUD CINTA TANAH AIR

CINTA PRODUK DALAM NEGRI SEBAGAI WUJUD CINTA TANAH AIR





DWI YANA
NPM: 12212315



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Cinta produk dalam Negri sebagai Wujud Cinta Tanah Air”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang konstruktif untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Jakarta, April 2014

Penulis








BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Cinta produk Indonesia dapat menjadi gambaran betapa besarnya rasa cinta masyarakat pada bangsa ini.  Bayangkan, ketika seluruh rakyat Indonesia dengan penuh kesadaran mengonsumsi produk-produk buatan lokal di tengah derasnya arus barang impor dari luar negeri. Secara tak langsung, konsumsi yang begitu besar akan meningkatkan pendapatan pengusaha lokal bahkan pendapatan nasional. Diharapkan pula dengan keuntungan tersebut pelaku usaha akan terus meningkatkan mutu produk-produknya sebagai timbal balik dari kepercayaan publik dalam negeri. Selain itu, permintaan produk lokal yang tinggi tentu menuntut peningkatan jumlah produksi yang juga akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi jutaan rakyat Indonesia. Beberapa hal di atas mungkin hanya sebagian kecil dari pentingnya rasa cinta tanah air yang diwujudkan dengan “Cinta Produk Dalam Negeri”.
Banjir produk luar negeri di pasar domestik terus berlangsung. Situasi ini menuntut kepedulian konsumen, pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat Indonesia untuk saling bahu–membahu bekerja sama memprioritaskan penggunaan produk Indonesia. Perlu dilakukan langkah terpadu untuk mengajak masyarakat dan pihak-pihak terkait agar lebih Gemar pada Produk Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
Banyak alasan untuk mencintai produk dalam negeri, dan sudah merupakan keharusan bagi warga negara agar mencintai produk-produk dalam negeri agar produk dalam negeri sendiri bisa bersaing di kancah internasional. akan tetapi Kita sering merasa lebih berkelas ketika memakai produk berlabel luar negeri, buatan rumah fashion ternama. tidak heran jika pernyataan tersebut dilontarkan pada era sekarang ini.
Akan tetapi ternyata, banyak produk dalam negeri yang jadi pemasok merk-merk mahal dan terkenal dari luar negeri. Salah satu pernyataan ini diungkap oleh Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat.
Kenapa negara-negara maju itu tertarik menggunakan barang lokal untuk merk dagang mereka yang mendunia? Bukankah orang Indonesia sendiri mengatakan bahwa produk lokal merupakan barang kelas dua atau bahkan kelas tiga?
Tidak hanya brand besar serta selebriti dunia, ternyata banyak juga atlit dunia yang menggunakan produk indonesia untuk perlengkapan mereka. Sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia, lebih mencintai produk dalam negeri, karena brand dunia pun sudah mengakui kualitas barang lokal kita.
Karena sekarang ini sudah mengalami perubahan, seperti sekarang ini sudah memasuki zaman globalisasi persaingan terjadi dimana-mana tidak di dalam maupun di luar Negara, mungkin sekarang sudah banyak orang yang melupakan akan pentingnya Cinta Tanah Air, karena alasan untuk bertahan hidup.Meswkipun begitu kita sebagai warga Negara yang baik harus menanam sikap cinta tanah air dalam kondisi apapun supaya dapat mewariskan di masa yang akan datang.
Dengan kita menggunakan produk dalam negeri, akan menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air.
“Produk-produk dalam negeri (Made in Indonesia) akan bisa menjadi terkenal ketika produk itu mulai banyak diminati oleh masyarakat. Dan itu harus dimulai dari diri kita sendiri,sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.” Apalagi mayoritas penduduk Indonesia cenderung untuk mencontoh atau bisa dibilang meniru (ketika produk itu mulai banyak diminati). Jadi alangkah baiknya kesempatan bagus ini kita manfaatkan untuk mempromosikan bahwa inilah Indonesia dan inilah produk asli buatan tangan-tangan mahir para pengrajin Indonesia.
Tentunya kita akan bangga apabila produk Indonesia menjadi unggulan di negerinya sendiri atau bahkan di luar negeri. Namun begitu banyak kendala yang dialami seiring berjalannya waktu sehingga menghambat kemajuan produk-produk tersebut. Diantaranya, ketatnya persaingan dengan produk luar, terutama pada bagian promosi, kendala dalam segi ekonomi (modal), dan perdagangan bebas.
Konsekuensi mengikuti perdagangan bebas ada yang positif dan ada pula yang negatif. Positif, jika semakin banyaknya ragam pilihan yang bukan hanya berasal dari dalam negeri sendiri. Negatif, jika perdagangan bebas yang terlalu bebas dapat membuat produk dalam negeri itu sendiri akan kalah bersaing dengan produk luar negeri yang anggapan beberapa orang jauh lebih berkualitas. Jika hal ini terus berlangsung secara terus menerus akan membuat ketergantungan terhadap produk/barang-barang yang berasal dari luar negeri. Untuk menghindari terjadinya kasus perdagangan bebas yang berlebihan, harus ada perlindungan terhadap produk-produk dalam negeri, agar produk dalam negeri dapat bertahan di negerinya sendiri.
Selain itu, kendala dalam bidang ekonomi yang dialami para pengrajin sebagai modal pengembangan masih menjadi permasalahan besar. Hal ini diakibatkan minimnya pengetahuan para pengrajin tentang perbankan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan kita menggunakan produk dalam negeri, bukan hanya kita (konsumen) yang merasa terbantu tapi kita (konsumen) juga akan dapat membantu perekonomian para pengrajin yang tidak lain juga berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Untuk itu mari membeli dan menggunakan produk-produk dalam negeri. Selain harganya murah, produk-produk dalam negeri juga tidak kalah bagus dengan barang-barang yang berasal dari luar negeri. Hanya saja dari segi pengemasan dan promosi yang kurang perhatian. Untuk apa kita membeli barang-barang dari luar negeri yang ternyata dibuat di negeri sendiri. Padahal banyak perusahaan luar yang membeli dan diganti merek lalu kembali dijual di Indonesia atau dijual di negaranya sendiri.

Mencintai produk dalam negeri dimulai dengan kita mencintai tanah air sendiri. Dengan kita mencintai tanah air kita, maka otomatis dengan sendirinya kita akan tergerak untuk mencintai hal-hal yang berkaitan dengan negeri yang kita cintai. Kampanye cinta produk dalam negeri sebenarnya sudah sangat lama digalakkan. Sayangnya, gerakan mencintai produk dalam negeri kurang mendapat respon dari masyarakat. Biarpun, Jusuf Kalla atau yang akrab kita panggil dengan sebutan JK (mantan wakil presiden) pernah melepaskan dan menunjukkan sepatunya adalah sepatu kulit asli buatan dalam negeri. Tentu itu merupakan contoh yang baik dan mencerminkan kecintaannya kepada tanah air.
Di Indonesia sendiri mainan anak-anak yang berbahan dasar plastik pun jauh lebih banyak peminat dibandingkan dengan mainan tradisional yang bersumber dari alam sekitar. Tanpa kita sadari bahwa mainan buatan tersebut adalah berbahaya karena mengandung zat-zat kimia. Orang tua cenderung lebih memilih mainan import tersebut daripada mainan tradisional. Padahal mainan tradisional jauh lebih menyenangkan, mengasyikkan, dan mainan anak-anak juga dapat merangsang kreatifitas anak. Dari segi ekonomi mainan tradisional juga jauh lebih ekonomis. Dan banyak juga mainan tradisional yang dijadikan kebudayaan suatu daerah. Namun, apakah kita rela jika ternyata kebudayaan tersebut diambil alih?



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dengan kita menggunakan produk dalam negeri, akan menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air
Mencintai produk dalam negeri dimulai dengan kita mencintai tanah air sendiri. Dengan kita mencintai tanah air kita, maka otomatis dengan sendirinya kita akan tergerak untuk mencintai hal-hal yang berkaitan dengan negeri yang kita cintai. Kampanye cinta produk dalam negeri sebenarnya sudah sangat lama digalakkan. Sayangnya, gerakan mencintai produk dalam negeri kurang mendapat respon dari masyarakat. Biarpun, Jusuf Kalla atau yang akrab kita panggil dengan sebutan JK (mantan wakil presiden) pernah melepaskan dan menunjukkan sepatunya adalah sepatu kulit asli buatan dalam negeri. Tentu itu merupakan contoh yang baik dan mencerminkan kecintaannya kepada tanah air.



DAFTAR PUSTAKA




3 comments:

  1. You are post a very nice blog. I got my infirmation through your blog. please keep it up.I like it.
    Produk lokal

    ReplyDelete
    Replies
    1. thanks Mr. Narasiman, hope I can keep it up, please keep visiting my blog and enjoy. . .

      Delete
  2. Keren, aku jadi terbantu mengerjakan tugas

    ReplyDelete