Tuesday, April 7, 2015

Penalaran, Silogisme dan Entimen

Penalaran

Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan mengemukakannya kepada orang lain.

Penalaran dapat dibedakan menjadi :
Penalaran Induktif  adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran    untuk  menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang  bersifat umum.

Penarikan kesimpulan :
Proporsi suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan.
Inferensi (infere) (menarik kesimpulan) proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui.
Implikasi (implicare) (melibat / merangkum) rangkuman, sesuatu yang dianggap ada karena sudah di rangkum dalam fakta/ evidensi itu sendiri.
Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena.

Pengujian data
Langkah pengujian data:
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas

Silogisme dan Entimen

Silogisme : Bentuk Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya. Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif.
Unsur silogisme:
  1. Premis Umum (Premis Mayor) à menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada (B)
  2. Premis Khusus (Premis Minor) à menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A)
  3. Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B

Jenis silogisme
1. Silogisme Kategorial adalah salah satu premis merupakan anggota premis yang lain.

Rumus:
PU: Semua A=B
PK: Semua C=A
S  : Semua C=B

Contoh :
PU       : Setiap mahasiswa rajin
PK       : Nora adalah mahasiswa
S          : Nora rajin

Silogisme negatif yaitu ada kata bukan atau tidak
Contoh:
PU: Mahasiswa Gunadarma melakukan penelitian ilmiah
PK: Yeni bukan mahasiswa Gunadarma
S  : Yeni  tidak melakukan penelitian ilmiah

2. Silogisme hipotesis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.

Contoh:
PU: Jika hari ini tidak kuliah, saya pergi ke pantai
PK: Hari ini kuliah
S  : Saya tidak pergi ke pantai

3. Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif

Contoh  :
PU:
Jihan berada di masjid atau di sekolah
PK: Jihan berada di sekolah
K  : Jihan tidak berada di masjid

Entimen
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Rumus:
C=B karena C=A

Contoh:
PU: Semua binatang buas karnivora (Semua A=B)
PK: Harimau binatang buas (C=A)
K  : Harimau karnivora (C=B)

Bentuk Entimennya: Harimau karnivora karena ia adalah binatang buas






No comments:

Post a Comment