Monday, June 30, 2014

Hagia Sophia, Turkey

Hagia Sophia, Turkey


Hagia Sophia di Turki masjid yang ramai dikunjungi wisatawan. Pada abad pertengahan  bangunan ini pernah menjadi gereja yang berfungsi penting bagi masyarakat pada masanya.
Hagia Sophia (atau Ayasofya dalam bahasa Turki) dulunya adalah gereja Orthodox. Hagia Sophia adalah salah satu destinasi wisata populer di Istanbul, karena letaknya berseberangan dengan Blue Mosque. Hagia Sophia dibangun tahun 537, waktu Kota Istanbul masih bernama Konstantinopel.
Awalnya Hagia Sophia adalah gereja Orthodox, hingga pada 1204-1261 menjadi gereja Katholik Roma. Namun akhirnya pada 1453, Konstantinopel dikuasai oleh Dinasti Usmaniyah. Di bawah pemerintahan Sultan Mehmed II, Hagia Sophia diubah fungsinya menjadi masjid.
Altar diubah menjadi mihrab dan mimbar. 4 Menara ditambah di sekeliling bangunan utama. Hagia Sophia pun menjadi masjid sejak saat itu. Namun karena sejarah panjangnya, pemerintah Turki menjadikan Hagia Sophia sebagai museum mulai 1 Februari 1935.

Hagia Sophia adalah bangunan berarsitektur menawan. Gabungan bekas relik Kristen dan kaligrafi Islam menyatu di banyak tempat dengan begitu harmonis.
 Hagia Sophia sebagai Gereja

Konstantinopel didirikan ribuan tahun yang lalu oleh pahlawan legendaries Yunani, Byzas, kota ini dinamai sesuai dengan namanya yaitu Byzantium. Pada tahun 324 Kaisar Konstantin memindahkan ibukota Romawi Timur ke kota ini dan sejak itu namanya diubah menjadi Konstantinopel dan negaranya disebut dengan Byzantium. Konstantinopel sering disebut dengan New Rome, kota dengan aktivitas dagang terbanyak.
Sebagai ibukota imperium terbesar pada masanya, banyak dihuni berbagai etnis bangsa dan didominasi oleh etnis Yunani. Kaisar Byzantium banyak membangun gereja dan katedral dan yang paling mewah adalah Hagia Sophia sebagai Holy Wisdom Church.
Gereja tiga tingkat ini dibuat oleh Kaisar Justinian hanya dalam waktu 6 tahun dan selesai pada tahun 537. Dan tidak satupun bangunan yang dapat menyaingi luas dan tinggi kubahnya sampai abad 16 ketika Sinan membangun Blue Mosque.
Hagia Sophia waktu itu dihiasi dengan emas, bertahtakan permata pada dinding gerejanya, ratusan lukisan mozaik dan hasil karya seni lainnya menambah indah bangunan tersebut dan membuat orang di dalamnya bagaikan dihujani bintang-bintang. Sebuah masterpiece yang membuat mata terbelalak dan mulut menganga menyaksikan keindahannya. Ini telah digambarkan dari deskripsi seorang Rusia yang mengunjunginya. “ Kami tidak tahu apakah kami berada di surga ataukah dunia. Karena tidak ada keindahan semacam ini di dunia dan kami kehilangan kata untuk menggambarkannya. Kami hanya mengetahui bahwa Tuhan berjalan di sini bersama kami.”
Hagia Sophia menjadi gereja berlangsung selama 916 tahun, wow hampir seribu tahun lamanya.
Hagia Sophia sebagai Masjid
Pada hari Selasa, tanggal 29 Mei 1453, serangan umum yang dilakukan oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih yang bertolak dari Edirne sejak tanggal 23 Maret 1453 pada hari Jumat, akhirnya bisa menembus tembok Konstantinopel dan jatuhnya pertahanan kota pada hari itu, setelah turunnya pasukan Yeniseri. Kekaisaran Byzantium jatuh, penaklukan kota Konstantinopel menjadi awal baru bagi kota yang diagungkan seluruh dunia pada masa itu, menjadi simbol penaklukan Barat oleh Timur.
Setelah turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah SWT, Sultan Mehmed II berkuda menuju ke gereja Hagia Sophia, bangunan paling luas dan landmark paling bergengsi di dunia pada masanya. Sultan mendekati pintu gereja, dan meminta pendeta menenangkan penduduk dan kembali ke rumahnya masing-masing dengan jaminan darinya.
Hagia Sophia bangunan paling agung pada zamannya. Sultan memutuskan agar Hagia Sophia menjadi masjid kota, dan seketika azan mulai dikumandangkan di Hagia Sophia. Dan semenjak itu azan selalu dikumandangkan di langit Konstantinopel.
Setiap lukisan di dindingnya ditutup, dan diberi hiasan ayat-ayat Al Qur’an, simbol-simbol kekristenan dan patung-patung berwujud makhluk hidup disingkirkan, dan dibersihkan untuk persiapan shalat. Pada hari Jumat pertama tanggal 1 Juni 1453, shalat Jumat pertama digelar di Hagia Sophia. Pada tanggal itu Sultan juga menunjuk Paderi Kristen Ortodoks yaitu kepala pendeta kepala yang mengurus urusan-urusan agama Kristen, yaitu Gennadius Scholarius. Umat Kristen diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menjalankan ibadah di rumah-rumah ibadah mereka.


No comments:

Post a Comment