CINTA PRODUK DALAM NEGRI SEBAGAI WUJUD CINTA TANAH AIR
DWI YANA
NPM: 12212315
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini yang berjudul “Cinta produk dalam Negri sebagai Wujud Cinta Tanah Air”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang konstruktif untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Jakarta, April
2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cinta
produk Indonesia dapat menjadi gambaran betapa besarnya rasa cinta masyarakat
pada bangsa ini. Bayangkan, ketika seluruh rakyat Indonesia dengan penuh
kesadaran mengonsumsi produk-produk buatan lokal di tengah derasnya arus barang
impor dari luar negeri. Secara tak langsung, konsumsi yang begitu besar akan
meningkatkan pendapatan pengusaha lokal bahkan pendapatan nasional. Diharapkan
pula dengan keuntungan tersebut pelaku usaha akan terus meningkatkan mutu
produk-produknya sebagai timbal balik dari kepercayaan publik dalam negeri. Selain
itu, permintaan produk lokal yang tinggi tentu menuntut peningkatan jumlah
produksi yang juga akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi jutaan rakyat
Indonesia. Beberapa hal di atas mungkin hanya sebagian kecil dari pentingnya
rasa cinta tanah air yang diwujudkan dengan “Cinta Produk Dalam Negeri”.
Banjir produk luar negeri di pasar domestik
terus berlangsung. Situasi ini menuntut kepedulian konsumen, pemerintah, pelaku
bisnis, dan masyarakat Indonesia untuk saling bahu–membahu bekerja sama
memprioritaskan penggunaan produk Indonesia. Perlu dilakukan langkah terpadu
untuk mengajak masyarakat dan pihak-pihak terkait agar lebih Gemar pada Produk
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak alasan untuk mencintai produk dalam negeri, dan sudah merupakan keharusan bagi warga negara agar
mencintai produk-produk dalam negeri agar produk dalam negeri sendiri bisa bersaing di kancah
internasional. akan
tetapi Kita sering merasa lebih berkelas ketika memakai produk berlabel luar negeri,
buatan rumah fashion ternama. tidak heran jika pernyataan tersebut dilontarkan
pada era sekarang ini.
Akan tetapi ternyata, banyak
produk dalam negeri yang jadi pemasok merk-merk mahal dan terkenal dari luar
negeri. Salah satu pernyataan ini diungkap oleh Ketua Asosiasi Pertekstilan
Indonesia, Ade Sudrajat.
Kenapa negara-negara maju itu tertarik menggunakan barang lokal untuk merk dagang mereka yang mendunia? Bukankah orang Indonesia sendiri mengatakan bahwa produk lokal merupakan barang kelas dua atau bahkan kelas tiga?
Kenapa negara-negara maju itu tertarik menggunakan barang lokal untuk merk dagang mereka yang mendunia? Bukankah orang Indonesia sendiri mengatakan bahwa produk lokal merupakan barang kelas dua atau bahkan kelas tiga?
Tidak hanya brand besar serta
selebriti dunia, ternyata banyak juga atlit dunia yang menggunakan produk
indonesia untuk perlengkapan mereka. Sudah seharusnya kita sebagai bangsa
Indonesia, lebih mencintai produk dalam negeri, karena brand dunia pun sudah
mengakui kualitas barang lokal kita.
Karena sekarang ini sudah mengalami perubahan, seperti sekarang ini sudah memasuki zaman globalisasi persaingan terjadi dimana-mana tidak di dalam maupun di luar Negara, mungkin sekarang sudah banyak orang yang melupakan akan pentingnya Cinta Tanah Air, karena alasan untuk bertahan hidup.Meswkipun begitu kita sebagai warga Negara yang baik harus menanam sikap cinta tanah air dalam kondisi apapun supaya dapat mewariskan di masa yang akan datang.
Karena sekarang ini sudah mengalami perubahan, seperti sekarang ini sudah memasuki zaman globalisasi persaingan terjadi dimana-mana tidak di dalam maupun di luar Negara, mungkin sekarang sudah banyak orang yang melupakan akan pentingnya Cinta Tanah Air, karena alasan untuk bertahan hidup.Meswkipun begitu kita sebagai warga Negara yang baik harus menanam sikap cinta tanah air dalam kondisi apapun supaya dapat mewariskan di masa yang akan datang.
Dengan kita
menggunakan produk dalam negeri, akan menumbuhkan rasa cinta dan bangga
terhadap tanah air.
“Produk-produk
dalam negeri (Made in Indonesia) akan bisa menjadi terkenal ketika produk itu
mulai banyak diminati oleh masyarakat. Dan itu harus dimulai dari diri kita
sendiri,sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.” Apalagi mayoritas penduduk
Indonesia cenderung untuk mencontoh atau bisa dibilang meniru (ketika produk
itu mulai banyak diminati). Jadi alangkah baiknya kesempatan bagus ini kita
manfaatkan untuk mempromosikan bahwa inilah Indonesia dan inilah produk asli
buatan tangan-tangan mahir para pengrajin Indonesia.
Tentunya kita akan
bangga apabila produk Indonesia menjadi unggulan di negerinya sendiri atau
bahkan di luar negeri. Namun begitu banyak kendala yang dialami seiring
berjalannya waktu sehingga menghambat kemajuan produk-produk tersebut.
Diantaranya, ketatnya persaingan dengan produk luar, terutama pada bagian
promosi, kendala dalam segi ekonomi (modal), dan perdagangan bebas.
Konsekuensi
mengikuti perdagangan bebas ada yang positif dan ada pula yang negatif.
Positif, jika semakin banyaknya ragam pilihan yang bukan hanya berasal dari
dalam negeri sendiri. Negatif, jika perdagangan bebas yang terlalu bebas dapat
membuat produk dalam negeri itu sendiri akan kalah bersaing dengan produk luar
negeri yang anggapan beberapa orang jauh lebih berkualitas. Jika hal ini terus
berlangsung secara terus menerus akan membuat ketergantungan terhadap
produk/barang-barang yang berasal dari luar negeri. Untuk menghindari terjadinya
kasus perdagangan bebas yang berlebihan, harus ada perlindungan terhadap
produk-produk dalam negeri, agar produk dalam negeri dapat bertahan di
negerinya sendiri.
Selain itu, kendala
dalam bidang ekonomi yang dialami para pengrajin sebagai modal pengembangan
masih menjadi permasalahan besar. Hal ini diakibatkan minimnya pengetahuan para
pengrajin tentang perbankan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan
kita menggunakan produk dalam negeri, bukan hanya kita (konsumen) yang merasa
terbantu tapi kita (konsumen) juga akan dapat membantu perekonomian para
pengrajin yang tidak lain juga berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Untuk itu
mari membeli dan menggunakan produk-produk dalam negeri. Selain harganya murah,
produk-produk dalam negeri juga tidak kalah bagus dengan barang-barang yang
berasal dari luar negeri. Hanya saja dari segi pengemasan dan promosi yang
kurang perhatian. Untuk apa kita membeli barang-barang dari luar negeri yang
ternyata dibuat di negeri sendiri. Padahal banyak perusahaan luar yang membeli
dan diganti merek lalu kembali dijual di Indonesia atau dijual di negaranya
sendiri.
Mencintai produk
dalam negeri dimulai dengan kita mencintai tanah air sendiri. Dengan kita
mencintai tanah air kita, maka otomatis dengan sendirinya kita akan tergerak
untuk mencintai hal-hal yang berkaitan dengan negeri yang kita cintai. Kampanye
cinta produk dalam negeri sebenarnya sudah sangat lama digalakkan. Sayangnya,
gerakan mencintai produk dalam negeri kurang mendapat respon dari masyarakat.
Biarpun, Jusuf Kalla atau yang akrab kita panggil dengan sebutan JK (mantan
wakil presiden) pernah melepaskan dan menunjukkan sepatunya adalah sepatu kulit
asli buatan dalam negeri. Tentu itu merupakan contoh yang baik dan mencerminkan
kecintaannya kepada tanah air.
Di Indonesia
sendiri mainan anak-anak yang berbahan dasar plastik pun jauh lebih banyak
peminat dibandingkan dengan mainan tradisional yang bersumber dari alam
sekitar. Tanpa kita sadari bahwa mainan buatan tersebut adalah berbahaya karena
mengandung zat-zat kimia. Orang tua cenderung lebih memilih mainan import
tersebut daripada mainan tradisional. Padahal mainan tradisional jauh lebih
menyenangkan, mengasyikkan, dan mainan anak-anak juga dapat merangsang
kreatifitas anak. Dari segi ekonomi mainan tradisional juga jauh lebih
ekonomis. Dan banyak juga mainan tradisional yang dijadikan kebudayaan suatu
daerah. Namun, apakah kita rela jika ternyata kebudayaan tersebut diambil alih?
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan kita
menggunakan produk dalam negeri, akan menumbuhkan rasa cinta dan bangga
terhadap tanah air
Mencintai produk
dalam negeri dimulai dengan kita mencintai tanah air sendiri. Dengan kita
mencintai tanah air kita, maka otomatis dengan sendirinya kita akan tergerak
untuk mencintai hal-hal yang berkaitan dengan negeri yang kita cintai. Kampanye
cinta produk dalam negeri sebenarnya sudah sangat lama digalakkan. Sayangnya,
gerakan mencintai produk dalam negeri kurang mendapat respon dari masyarakat.
Biarpun, Jusuf Kalla atau yang akrab kita panggil dengan sebutan JK (mantan
wakil presiden) pernah melepaskan dan menunjukkan sepatunya adalah sepatu kulit
asli buatan dalam negeri. Tentu itu merupakan contoh yang baik dan mencerminkan
kecintaannya kepada tanah air.
DAFTAR PUSTAKA