VISI MISI CAPRES DALAM BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2014
DWI YANA
NPM: 12212315
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi
jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan
tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden,
wakil presiden di berbagai
tingkat pemerintahan, sampai kepala desa.
Pemilu merupakan salah satu usaha untuk
memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan
retorika, public relations, komunikasi massa, lobby dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan
propaganda di Negara
demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi
dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus
selalu komunikator politik
Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu
juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan
janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah
ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.
Setelah
pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang
Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang
sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan
disosialisasikan ke para pemilih.
Komisi Pemilihan Umum telah mengunggah visi, misi, dan
program para calon presiden-calon wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla dan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di laman www.kpu.go.id. Kini,
saatnya bagi publik untuk melihatnya secara kritis.
Visi, misi, dan program aksi Jokowi-JK setebal 42
halaman diberi judul "Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian". Prabowo-Hatta mengirim visi, misi, dan
program sebanyak 9 halaman.
Visi misi Jokowi-JK dipaparkan dalam 12 agenda
strategis bidang politik, 16 agenda strategis bidang ekonomi, serta 3 agenda
strategis bidang kepribadian dan budaya. Dari 31 agenda strategis itu diperas
menjadi 9 agenda prioritas, Nawa Cita.
Pasangan Prabowo-Hatta menurunkan visi misi dalam Delapan Agenda dan Program Nyata untuk
Menyelamatkan Indonesia.
Kedua pasangan juga sudah detail menyampaikan program
kerja masing-masing dari berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, sosial
budaya, pendidikan, lingkungan hidup, birokrasi dan pemerintahan, hingga
energi. Namun, masih sedikit kalangan yang mengakses visi-misi itu karena minim
sosialisasi.
Pembenahan
bidang pendidikan menjadi salah satu agenda utama yang bakal dilakukan pasangan
calon presiden dan wakil presiden bila menang dalam pemilihan presiden 9 Juli
mendatang. Masing-masing pasangan, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko
Widodo-Jusuf Kalla menyatakan perlu ada pembenahan terhadap sistem pendidikan
di Tanah Air.
Pasangan Jokowi-JK yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, dan Partai Hati Nurani Rakyat menilai penerapan sistem pendidikan yang sudah ada belum mendukung tercapainya tujuan negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Seharusnya negara memberikan pendidikan yang layak bagi kemanusiaan , Jokowi-Jusuf Kalla dalam visi dan misinya.
Pasangan Jokowi-JK yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, dan Partai Hati Nurani Rakyat menilai penerapan sistem pendidikan yang sudah ada belum mendukung tercapainya tujuan negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Seharusnya negara memberikan pendidikan yang layak bagi kemanusiaan , Jokowi-Jusuf Kalla dalam visi dan misinya.
Adapun
pasangan Prabowo-Hatta yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra),
Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, Partai
Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang mengajukan sembilan poin untuk
program pendidikan termasuk perubahan kurikulum dan pembebasan biaya pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Visi dan Misi Jokowi-Jusuf Kalla
- Menata kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan.
- Memperjuangan agar biaya pendidikan terjangkau bagi seluruh warga negara
- Tidak akan memberlakukan penyeragaman dalam pendidikan seperti menghapus ujian nasional
- Mengadakan kurikulum yang menyeimbangkan aspek muatan lokal dan nasional
- Meningkatkan sarana dan prasaran pendidikan
- Rekrutmen dan distribusi tenaga pengajar (guru) yang berkualitas secara merata
- Memberi jaminan hidup yang memadai pada guru di daerah terpencil, pemberian tunjangan fungsional, dan pemberian asuransi
- Pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah
- Memperjuangan Undang-Undang Wajib Belajar 12 tahun dengan membebaskan biaya pendidikan dan segala pungutan
- Memberikan perhatian yang tinggi terhadap pendidikan.
Calon
presiden Joko Widodo memaparkan model pendidikan yang menurut dia ideal.
Bentuknya, kata dia, lebih mengutamakan revolusi mental, terutama pada moral
dan budi pekerti.
Setelah pendidikan, baru masuk pada hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, pertanian, energi, Jokowi berkata ketika ditemui dalam rapat koordinasi nasional, Selasa, 20 Mei 2014.
Setelah pendidikan, baru masuk pada hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, pertanian, energi, Jokowi berkata ketika ditemui dalam rapat koordinasi nasional, Selasa, 20 Mei 2014.
Ia
menambahkan, percuma membangun infrastruktur jika tidak ada dasar yang kuat,
yakni pembangunan sumber daya manusia. Artinya, hal pertama yang harus dibangun
adalah manusia, lewat pendidikan.
Di tingkat
sekolah dasar, kata Jokowi, komposisi pendidikan karakter dibanding ilmu
pengetahuan seharusnya 80 berbanding 20 persen. Di level sekolah menengah
pertama, menjadi 60 berbanding 40 persen.
Di SMA/SMK,
20 persen banding 80 persen, Gubernur DKI Jakarta ini berujar. Dengan begitu,
dia berharap tak ada anak Indonesia yang mengalami disorientasi.
Setelah
membangun sistem pendidikan, baru dilakukan pembangunan energi dan pangan.
Pembangunan dua hal itu, ujar Jokowi, ditopang oleh sistem pendidikan yang
dibuat sebelumnya. Dia berharap kelak ada sekolah menengah atas dan politeknik
yang punya perhatian khusus terhadap soal pertanian.
Setelah
pendidikan yang baik dan berujung pada peningkatan produktivitas terwujud, kata
Jokowi, akan tercipta daya saing. Jokowi berkata bahwa kita ini juga bisa berkompetisi
dengan negara lain
Visi dan Misi Prabowo-Hatta
Visi dan Misi Prabowo-Hatta
- Memperkuat karakter bangsa melalui pendidikan yang berkepribadian Pancasila
- Melakukan realokasi peningkatan efisiensi terhadap pos belanja pendidikan
- Melaksanakan wajib belajar 12 tahun
- Meningkatkan martabat dan kesejahteraan guru, dosen, dan penyuluh. Mengirim tunjangan profesi guru bersertifikat langsung ke rekening guru, merekrut 800 ribu guru selama lima tahun, dan menaikkan tunjangan profesi rata-rata Rp 4 juta per bulan.
- Merevisi kurikulum nasional
- Memperbaiki secara masif kualitas dan fasilitas pendidikan di seluruh sekolah melalui pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata-rata Rp 150 juta per sekolah
- Penyediaan komputer di sekolah dasar, menengah, dan kejuruan, memberikan beasiswa dan memfasilitasi lulusan baru mengikuti pelatihan
- Memberi insentif para perusahaan yang menggelar program magang
- Mengembangkan sekolah kejuruan.
Calon
presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bakal mencabut
subsidi bahan bakar minyak andai menjadi presiden. Musababnya, dengan mencabut
subsidi justru bisa melindungi orang miskin.
Kita
mengubah model subsidinya. Subsidinya di akhir, Prabowo berkata di ballroom
Kartika Chandra, Selasa 27 Mei 2014. Maksudnya, alokasi subsidi BBM bisa
dialihkan ke sektor lainnya. Namun Prabowo tak menjelaskan sektor apa yang
manjadi realokasi dari subsidi BBM.
Saat
ditanyai posisi Komisi Pemberantasan Korupsi, Prabowo mengatakan bakal menguatkan
institusi penegak hukum. Tak hanya KPK, juga kepolisian dan kejaksaan. Yang
pasti, semua harus mendukung pemberantasan korupsi.
Sebelumnya,
Ketua Tim Pemenangan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa,
Mahfud Md. mengatakan seluruh mesin partai koalisi harap menyampaikan kepada
masyarakat bahwa calon presidennya lebih terukur daripada pasangan lain.
Memilih
presiden, kata dia, tak boleh spekulatif dengan menyerahkan masalah pada
seseorang yang tak jelas. Katanya, rakyat harus diberikan pengertian bahwa
mereka harus memilih calon yang terukur visi, misi, dan programnya. Kita tak
boleh menjudikan 'maslahah' (kebaikan) dan 'mudarat' (keburukan).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Calon
presiden Joko Widodo memaparkan model pendidikan yang lebih mengutamakan
revolusi mental, terutama pada moral dan budi pekerti.
Setelah
pendidikan, baru masuk pada hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, pertanian,
energi, Jokowi berkata ketika ditemui dalam rapat koordinasi nasional, Selasa,
20 Mei 2014.
Ia
menambahkan, pembangunan sumber daya manusia, artinya, hal pertama yang harus
dibangun adalah manusia, lewat pendidikan.
Setelah
membangun sistem pendidikan, baru dilakukan pembangunan energi dan pangan.
Pembangunan dua hal itu, ujar Jokowi, ditopang oleh sistem pendidikan yang
dibuat sebelumnya.
Setelah
pendidikan yang baik dan berujung pada peningkatan produktivitas terwujud, akan
tercipta daya saing.
Calon
presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bakal mencabut
subsidi bahan bakar minyak andai menjadi presiden, dengan mencabut subsidi
justru bisa melindungi orang miskin, mengajukan
sembilan poin untuk program pendidikan termasuk perubahan kurikulum dan pembebasan
biaya pendidikan
Kita
mengubah model subsidinya. Subsidinya di akhir. Maksudnya, alokasi subsidi BBM
bisa dialihkan ke sektor lainnya. Namun Prabowo tak menjelaskan sektor apa yang
manjadi realokasi dari subsidi BBM.
Saat
ditanyai posisi Komisi Pemberantasan Korupsi, Prabowo mengatakan bakal menguatkan
institusi penegak hukum. Tak hanya KPK, juga kepolisian dan kejaksaan. Yang
pasti, semua harus mendukung pemberantasan korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment